Mobil Listrik Mitsubishi

Perusahaan otomotif asal Jepang yang juga bernaung dibawah Group Renault-Nissan ini pertama kali memperkenalkan mobil listrik mereka pada tahun 2009 di Jepang. Mobil listrik perkotaan yang dinamakan iMiev ini, adalah salah satu mobil listrik pertama saat itu yang menggunakan baterai Li-on.

Mobil ini sempat menjadi inspirasi pabrikan otomotif Eropa seperti misalnya Peugeot yang juga membuat mobil listrik mini perkotaan yang dinamakan Peugeot iOn.

i-MiEV

Mobil listrik mitsubishi-MiEV

Mobil ini dijual resmi di Jepang sejak tahun 2009, lalu dijual juga ke pasar Eropa pada tahun 2010 akhir. Mobil kompak ini dilengkapi dengan mesin listrik berkapasita 49 kW dengan tenaga yang bisa dikeluarkan sekitar 67 daya kuda dan torsi 160 Nm. Spesifikasi ini lebih dari cukup untuk mobil ini yang memang dikhusus untuk area perkotaan. Namun begitu kecepatan maksimal yang bisa dicapai mobil ini adalah 130 km/jam.

Baterai yang digunakan i-MiEV adalah baterai yang diproduksi sendiri oleh Mitsubishi bekerjasama dengan GS Yuasa, perusahaan baterai aki yang tidak asing lagi di Indonesia.

Dalam hal jarak tempuh, i-MiEV mampu melaju hingga 160 kilometer dalam kondisi jalan normal perkotaan. Dibekali dengan kabel charger berjenis E/F, mobil ini bisa diisi daya di rumah hingga baterai penuh dalam waktu 6 jam saja. Di Eropa apabila kita membeli mobil ini, maka kita juga akan diberikan kartu bonus berlangganan isi daya selama setahun di stasiun pengisian daya yg sudah bekerjasama dengan Mitsubishi.

Mitsubishi Outlander PHEV

Diluncurkan pada tahun 2014, Mitsubishi outlander PHEV merupakan jawaban Mitsubishi akan kendaraan SUV 4×4 yang masih memiliki karakter SUV sejati namun sekaligus ramah terhadap lingkungan.

Outlander PHEV adalah sebuah mobil 4X4 bertipe Hybrid Rechargable yang dilengkapi dua motor listrik yang disematkan masing-masing pada sumbu roda belakang dan sumbu roda depan. Kedua mesin didukung oleh sebuah baterai dengan kapasitas 13,8 kWh yang mampu membawa mobil berjalan full elektrik sejauh 54 kilometer. Dalam mode berkendara full listrik ini, bukan berarti kecepatannya harus dikorbankan, namun ternyata mobil ini bisa melaju hingga 135 km/jam.

Dibagian mesin bensinnya, mobil ini dlengkapi dengan mesin 4 silinder yang memiliki tenaga maksimal hingga 120 daya kuda. Dua tahun lalu Mitsubishi mengganti mesinnya ini dengan mesin ber-cc lebih besar yakni 2400 cc dengan tenaga 135 dayakuda dan didukung mesin listrik yang lebih baru dengan kekuatan 95 dk.

Dalam hal konsumsi BBM, mobil ini bisa mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk 50km dalam kondisi berkendar normal. Bandingkan dengan mobil biasa yang hanya bisa 1/9-10 untuk mesin cc yang sama, bahkan mungkin beberapa SUV 4×4 sejati bisa lebih dari boros. Karena Outlander ini adalah mobil Hybrid Rechargable, maka tentu saja disediakan pula sebagai kelengkapan kabel charger untuk di rumah dan kabel charger untuk stasiun pengsisian cepat. Baterainya sendiri dapat di charge dalam waktu 3- 5 jam saja apabila dilakukan pengisian di rumah, tetapi kalau pengisian di lakukan di Stasiun Pengisian standar seperti CHAdeMO, maka membutuhkan waktu 30 menit saja untuk mencapai 80 persen.

Di Eropa mobil ini ditawarkan dengan harga mulai dari 37 ribu hingga yang paling mahal mencapai 47 ribu euros. Sejak diluncurkan di tahun 2013, Mitsubishi mampu menjual Outlander PHEV sebanyak 159.132 unit di seluruh Eropa dengan Jerman sebagai negara yang paling banyak membeli mobil ini. Dengan penjualan sebanyak itu, Outlander PHEV adalah mobil hybrid rechargeable yang paling laku di Eropa hingga kini.