Mobil Listrik Lebih Hemat Dibandingkan Mobil Biasa?

Layaknya pada mobil kovensional baik mobil diesel ataupun mobil bensin, konsumsi daya mobil listrik juga bervariatif tergantung model ataupun tipe dari mobil listrik itu sendiri. Perlu diketahui juga apabila di mobil biasa kita biasa menghitung konsumsi bahan bakar menggunakan istilah ‘km/liter’ maka pada mobil listrik kita menggunakan istilah ‘km/kilowat-hour(kWh/)’.

Namun menghitung konsumsi daya pada mobil listrik tidaklah mudah, karena ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan. Tetapi kita bisa perhitungkan secara garis besar rata-rata konsumsi daya mobil listrik berada pada sekitar angka 0,2 kWh per kilometer. Perlu diingat juga tingkat efisiensi pada mobil listrik lebih tinggi dibandingkan dengan mobil biasa, mobil listrik hanya kehilangan 10% energinya untuk merubah menjadi energi kinetik. Sedangkan mobil biasa bisa hilang hingga 60% energi BBM yang digunakan untuk menggerakkan mobil.

Apabila kita ingin menghitung dalam rupiah berapa konsumsi mobil listrik dengan cara melihat harga listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN misalnya yang berkisar di angka Rp 1.600/kWh maka biaya konsumsi mobil listrik per kilometer adalah : Rp 1.600 X 0,2 kWh = Rp 320/km. Kalau kita bandingkan dengan mobil konvensional misalnya mobil citycar dengan mesin 1000cc yang biasanya konsumsi BBMnya ada di sekitar angka 15 km/liter misalnya, dan dengan asumsi menggunakan Pertamax maka biayanya adalah : Rp 9.200/15 kilometer atau per kilometer menjadi sekitar Rp 613 atau Rp 613/km. Dari sini kita bisa lihat secara sepintas bahwa mobil listrik lebih murah hampir setengahnya dibandingkan dengan mobil konvensional dalam hal biaya konsumsi energi.

Belum lagi dengan menggunakan mobil listrik anda berpartisipasi untuk menjadikan udara di perkotaan menjadi lebih bersih lagi. Seperti kita tahu kualitas udara di perkotaan dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan, tidak hanya berbahaya untuk kesehatan orang dewasa namun juga berbahaya untuk anak-anak kita yang biasanya lebih rentan terhadap gas kendaraan yang dilepas ke udara.

Di lain hal walaupun secara perhitungan kasar mobil listrik lebih murah, namun ada beberapa faktor lain yang juga harus dipertimbangkan yang salah satunya adalah biaya awal yang harus dikeluarkan untuk membeli mobil listrik. Saat ini mobil listrik apalagi di Indonesia harganya masih sangatlah mahal dibandingkan dengan mobil biasa. Namun apabila nanti harganya lebih murah atau setidaknya tidak terlalu jauh perbedaannya dari harga mobil biasa, maka mobil listrik berpotensi untuk dijadikan kendaraan alternatif sehari-hari di perkotaan.