Mobil Hidrogen Lebih Menjanjikan Dibandingkan Mobil Listrik?

Kurang populer dibandingkan dengan mobil ramah lingkungan lainnya seperti mobil hybrid ataupun mobil listrik biasa, mobil bertenaga hidrogen masih sangatlah jarang kita dengar pabrikan otomotif mengeluarkan mobil dengan jenis ini. Salah satu mobil bertenaga hidrogen yang sudah produksi dan bisa dibeli saat ini adalah Toyota Mirai, yang mana harganya pun masih diatas 1 miliar.

Mengapa perkembangan mobil hidrogen terbilang agak lambat dibandingkan dengan mobil ramah lingkungan lainnya? Tapi disisi lain banyak pihak yang mengatakan jika mobil hidrogen adalah mobil ramah lingkungan yang lebih menjanjikan dimasa depan dibandingkan dengan mobil listrik biasa. Oleh karena itu pada artikel kali ini kami akan menjelaskan beberapa poin penting mengenai mobil hidrogen termasuk mengapa hingga saat ini belum banyak mobil hidrogen di jalanan.

Sebelum lebih jauh berbicara perkembangan mobil hidrogen maka tentunya kita harus memahami secara garis besar bagaimana mobil hidrogen bekerja. Seperti yang dijelaskan pada artikel kami yang lain yang membahas cara kerja mobil hidrogen, mobil bertipe ini pada dasarnya adalah mobil listrik biasa, namun memiliki ‘pembangkit listrik’ sendiri. Dengan kata lain mobil bertenaga hidrogen adalah mobil listrik yang menadapatkan listriknya dari hasil reaksi kimia yang terjadi pada sebuah fuel-cell dengan mendapatkan asupan gas hidrogen yang disimpan pada tabung gas yang dipasang pada mobil layaknya tangki bensin pada mobil biasa. Arus listrik yang dihasilkan selanjutnya akan disimpan pada sebuah baterai yang biasanya ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan dengan mobil listrik biasa.

Jadi kita bisa lihat sepintas saja perbedaanya dibandingkan dengan mobil listrik biasa adalah mobil hidrogen membutuhkan pasokan gas agar mobil bisa beroperasi. Sedangkan pada mobil listrik biasa harus mengisi ulang daya listrik agar mobil bisa dioperasikan kembali. Pada beberapa jenis mobil hidrogen ada juga yang bisa dicas baterainya, ini berguna ketika stasiun pengisian gas hidrogen jauh dari jangkauan.

Selain itu mengendarai mobil hidrogen jauh lebih menguntungkan karena jarak tempuh yang dimiliki lebih jauh dibandingkan dengan mobil listrik biasa. Ini dimungkinkan karena mobil hidrogen beroperasi tergantung dari kapasitas gas yang dimiliki yang biasanya jauh lebih lama dibandingkan dengan mobil listrik yang beroperasi hanya mengandalkan dari baterai saja. Sebuah mobil hidrogen biasa bisa menempuh jarak hingga 700 – 800 kilometer untuk sekali tangki gas penuh. Selain itu mengisi gas hidrogen lebih cepat dibandingkan dengan mengecas mobil listrik yang biasanya membutuhkan waktu berjam-jam. Namun sayangnya saat ini Stasiun pengisian gas hidrogen masih sangatlah langka, termasuk di Eropa dan negara maju seperti Amerika Serikat -pun Stasiun pengisian gas hidrogen masih sangatlah jarang.

Mengapa Mobil Hidrogen Masih Lambat Perkembangannya

Ada beberapa kemungkinan mengapa hingga saat ini perkembangan mobil hidrogen masih sangat lambat perkembangannya dibandingkan dengan mobil ramah lingkungan lainnya.

1.Terkendala proses produksi gas hidrogen

Saat ini ada dua jenis proses produksi gas hidrogen dan kedua-keduanya membutuhkan dana yang sangat banyak. Jenis pertama adalah menciptakan gas hidrogen dari bahan gas alam, namun teknik ini dikenal tidak ramah lingkungan karena hasil emisi produksinya bisa mencemari udara dan meningkatkan efek rumah kaca. Teknik kedua untuk memproduksi gas hidrogen adalah menggunakan teknik yang dinamakan elektrosis air, namun cara ini juga tidak benar-benar ramah lingkungan kapabila listrik yang digunakan untuk proses tersebut bukan dari pembangkit listrik ramah lingkungan seperti kincir angin atau matahari.

2. Memindahkan Gas hidrogen masih kurang efektif

Untuk mengangkut dan memindahkan gas hidrogen dari satu tempat ke tempat lain tidaklah mudah. Gas hidrogen sendiri memilik karakter berat yang ringan, namun untuk memindahkan gas hidrogen dengan aman tangki penyimpanan harus memiliki tekanan tertentu dan mengurangi kapasitas volume gas hidrogen yang akan diangkut. Sederhananya, apabila ingin memindahkan gas hidrogen sebanyak 1 kg saja, maka akan membutuhkan satu truk kecil berukuran 11 m3 untuk memindahkannya. Sedangkan 1 kg gas hidrogen hanya bisa membawa mobil hidrogen melaju sejauh 100 kilometer saja.

3. Mobil hidrogen masih mahal

Toyota Mirai

Walaupun beberapa pabrikan otomotif sudah mengembangkan mobil hidrogen sejak lama, namun hingga kini masih sangat terbatas pilihan mobil hidrogen yang bisa dibeli. Tentu saja situasi ini akan membuat harga mobil hidrogen akan menjadi mahal. Di sisi produksi, beberapa bagian pada mobil hidrogen masih sangatlah mahal ongkos produksinya. Sebut saja misalnya harga partikel platina yang tugasnya bisa mempercapt proses kimia pada fuel-cell untuk menghasilkan listrik masih sangatlah mahal harganya. Belum lagi pembuatan tangki gas yang juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membuatnya, setidaknya membutuhkan hampir Rp 100 juta untuk membuat tangki gas hidrogen pada mobil biasa. Walaupun begitu ada beberapa pabrikan yang aktif mengembangkan mobil jenis ini diantaranya adalah Toyota, Hyundai dan Honda. Saat ini ada sekitar 12 ribu mobil hidrogen yang sudah beredar didunia, hampir setengahnya ada di California, Amerika Serikat dan sisanya ada di Asia termasuk di Jepang dan Korea. Sedangkan jumlah stasiun pengisian gas hidrogen hanya ada 400 lokasi saja di seluruh dunia.