
Semakin populernya mobil listrik, semakin sering juga kita mendengar istilah kW – kilowatt dan kWh – kilowatt hour. Kedua istilah ini hampir mirip-mirip namun kenyataannya memiliki pengertian dan konsep yang berbeda satu sama lain.
Istilah kilowatt (kW) adalah satuan ukuran tenaga, dengan kata lain ‘kekuatan’ maksimal yang bisa dihasilkan oleh sebuah mesin. Istilah ini tidak hanya digunakan pada mobil listrik, namun pada beberapa negara istilah ini juga digunakan untuk mengukur tenaga mesin konvensional. Walaupun seperti kita di Indonesia lebih umum menggunakan istilah daya kuda (dk) dibandingkan dengan kW. 1 dk setara dengan 1,36 kW, jadi apabila sebuah mesin mampu mengeluarkan tenaga 100 kW, maka mobil tersebut memiliki tenaga 136 dk.
Apabila kW digunakan sebagai satuan tenaga, maka pada mobil listrik kWH digunakan sebagai istilah satuan energi yang tersimpan dalam sebuah baterai mobil listrik. Dengan kata lain kWh menunjukkan seberapa banyak jumlah kW yang bisa disalurkan oleh baterai selama 1 jam. Namun kWh ini hanya menunjukkan angka rata-rata, karena sifatnya yang selalu bergerak, sebuah mobil listrik konsumsi kWh nya tergantung dari banyak faktor seperti misalnya gaya mengemudi ataupun kondisi jalan.
Setelah kita mengetahui konsep dari istilah kW dan kWh, maka kita perlu juga memahami aplikasi istilah ini pada sebuah mobil listrik. Apabila kita memiliki mobil dengan mesin 50 kW dan dilengkapi dengan sebuah baterai berkekuatan 50 kWh dalam kondisi yang prima, maka secara teori kita bisa menggunakan mesin listrinya secara maksimal selama 1 jam tanpa henti. Walaupun pada kenyataannya ini bisa berubah karena adanya faktor -faktor dari luar yang bisa mempengaruhi kemampuan baterai.
Namun apabila kita melihat efisiensi mobil konvensional yang hanya menghasilkan energi kinetik 40% dari bahan bakar yang terbakar di dalam mesin, maka pada mobil listrik akan menghasilkan sekitar 75 – 95 % dari penggunaan energi listriknya, yang tentu saja kWh yang terukur kurang dari 1 jam.
Selain itu kebanyakan mobil listrik memiliki tenaga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas baterai listriknya, karena tentu saja sangat jarang kita akan mengeluarkan tenaga maksimal mesin terus-menerus dalam satu waktu. Jadi apabila sebuah mobil listrik yang memiliki mesin dengan tenaga 100 kW dan dihubungkan dengan baterai berkapasitas 50 kWh, maka apabila digunakan dengan tenaga maksimal mobil tersebut akan bertahan selama 30 menit hingga akhirnya baterainya habis.