Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Baterai pada mobil listrik layaknya seperti baterai pada alat elektronik memiliki usia pakai dalam jangka waktu tertentu. Banyak beredar informasi mengenai bahaya dampak negatif baterai bekas mobil listrik pada lingkungan dan keraguan banyak pihak jika baterai bekas mobil listrik bisa di daur ulang. Padahal kenyataannya walaupun belum banyak instalasi daur ulang baterai di Asia, namun ternyata di beberapa belahan bumi lainnya seperti Eropa dan Amerika Serikat kegiatan daur ulang baterai mobil listrik bisa dan sudah dilakukan secara masif.

Baterai merupakan organ yang paling bernilai dari sebuah mobil listrik, 40% harga dari sebuah mobil listrik merupakan harga baterainya sendiri. Rata-rata sebuah baterai pada mobil listrik bisa bertahan hingga belasan tahun, namun apabila baterai sudah habis usia pakainya, akan dikemanakan baterai tersebut? Di Eropa, semua pabrikan mobil listrik diwajibkan untuk mendaur ulang baterai pada mobil keluaran mereka sendiri. Hal ini sudah diatur oleh undang-undang Uni Eropa.

Perlu diketahui bahwa walaupun baterai mobil listrik sudah habis masa pakainya, nilainya sendiri masih hampir sama dengan baterai yang masih bagus. Ini disebabkan pada baterai mobil listrik terdapat material logam yang bernilai tinggi yang masih bisa dipakai lagi untuk berbagai keperluan. Jadi bisa dibilang hampir sangat sia-sia apabila baterai bekas mobil listrik dibuang begitu saja ke alam bebas, karena bisa dipastikan masih banyak pihak-pihak atau perusahaan lain yang akan membutuhkan bagian-bagian atau material pada baterai bekas tersebut. Jadi resiko atau kekhawatiran baterai bekas mobil listrik berbahaya pada lingkungan tidak akan sebesar resiko yang terjadi pada baterai berukuran kecil yang sering kita gunakan sehari-hari untuk peralatan elektronik. Apalagi mengingat sebuah baterai mobil listrik biasanya memiliki bobot antara 100 hingga 600 kg, sangat kecil kemungkinan untuk memindahkan begitu saja dan membongkarnya tanpa alat bantuan khusus.

Tahapan Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Apabila sebuah mobil listrik rusak bodinya karena kecelakaan misalnya, atau emang masai pakainya sudah habis, baterainya akan dikeluarkan dari tempatnya. Pada kebanyakan mobil listrik yang memiliki baterai yang ditempatkan di bagian tengah sasis, biasanya untuk melepaskan baterainya harus membuka beberapa baut penahan baterainya dengan terlebih dahulu meangangkat mobil dengan bantuan alat elevasi hidrolik (car lift). Proses melepaskan baterai ini biasanya dilakukan oleh mekanik dari merek pembuat mobil listrik tersebut, atau mekanik dari perusahaan daur ulang yang memang memiliki keahlian khusus melepas baterai mobil listrik. Baru setelah baterai dilepas, maka selanjutnya akan dikirim ke pabrik daur ulang untuk dilakukan proses berikutnya.

Video berikut sedikit menjelaskan bagaiman sebuah baterai dilepaskan dari mobil listrik.

Jika ternyata baterai mengalami kerusakan karena kecelakaan parah misalnya, maka baterai tersebut akan dikirim ke perusahaan khusus yang memiliki fasilitas anti kebakaran yang diakibatkan oleh korsleting pada baterai. Setelah baterai sampai di tempat daur ulang, maka baterai tersebut akan dites untuk mengetahui kinerjanya dan seberapa banyak kapasitas energi listrik yang masih bisa disimpan. Berkat data tersebut tahap selanjutnya apabila kinerjanya masih layak, makan baterai akan dibongkar agar sel-sel baterai didalamnya bisa digunakan untuk kegunaan lainnya (second life).

Baterai mobil listrik terdiri dari beberapa modul seperti ini

Sel baterai bekas yang kemampuannya sudah berkurang untuk mobil listrik, namun ternyata bisa bermanfaat untuk keperluan lain seperti misalnya untuk energy storage yang akan digunakan oleh perusahaan maupun perorangan. Beberapa pabrikan mobil listrik sudah melakukan proses penggunaan ulang baterai menjadi alat cadangan listrik ini. Namun apabila ternyata baterai memiliki kemampuan yang sangat kurang, baru biasanya baterai ini akan didaur ulang. Teknik mendaur ulang atau menggambil material berharaga pada baterai pada setiap perusahaan daur ulang sangatlah berbeda-beda, namun di Eropa terdapat peraturan minimal 50 % dari berat total baterai harus bisa didaur ulang. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan teknik pengancuran menjadi partikel kecil, atau ada juga dengan menggunakan pemanasan pada sebuah tungku pemanas dengan tujuan memisahkan material yang ada pada sel baterai. Lalu kemudian material atau partikel yang telah dipisahkan akan diproses kedalam proses kimia tertentu untuk memisahkan kandunga material didalamnya seperti misalnya, lithium, nikel, alumuniumn kobalt dan material lainnya.