
Setelah lebih dari dua tahun sejak pertama kali diperkenalkan pada acara pameran otomotif Jenewa Motor Show 2019, startup mobil listrik asal Kroasia memamerkan versi final dari hypercar mereka Rimac c-two yang kini berubah nama menjadi Nevera.
Tidak banyak perubahan pada sisi desain untuk versi finalnya dibandingkan dengan model prototipe. Namun Nevera dibalur dengan warna yang lebih konvensional dan model pelek yang berbeda dengan versi prototipe. Untuk bagian struktur, mobil ini menggunakan bahan serat karbon yang berbentuk satu bagian utuh dari depan ke belakang.
Rimac Nevera dilengkapi dua mesin elektrik yang dipasang masing-masing pada kedua sumbu rodanya. Dengan dua mesin yang bekerja secara independen ini, Nevera memiliki tenaga puncak hingga 1.914 daya kuda dan torsi maksimal 2.360 Nm. Hasilnya, akselerasi mobil ini dari 0 ke 100 km/jam dapat dicapai dengan waktu hanya 1,97 detik. Sedangkan 0 ke 300 km/jam dapat ditempuh dengan catatan waktu 9,3 detik saja.

Dengan kemampuan seperti itu, Rimac Nevera secara ‘lahiriah’ sudah sangat siap dipacu untuk kebutuhan balapan di sirkuit. Untuk itulah dibagian instrumen mobil ini dilengapi dengan pengukur telemetrik yang bisa menampilkan data-data penting pada saat dipacu di sirkuit. Selain itu tidak lupa dua kamera dipasang pada bagian interior yang mana memiliki fungsi sebagai dashcam dan merekam tampilan pengemudi.
Di sektor baterai, karena mesin yang digunakan adalah mesin dengan tenaga super, maka Rimac mempercayakan baterai dengan kapasitas 120 kWh. Dengan kapasitas tersebut baterai ini dalam keadaan penuh mampu membawa mobil sejauh 500 kilometer.
Rimac Nevera rencananya akan diproduksi sebanyak 150 unit saja, dan setiap unitnya akan ditandatangani langsung oleh CEO perusahaan tersebut. Diperkirakan harga jualnya akan menyentuh angka 2 juta euros atau sekitar Rp 34 miliar.