Dikabarkan terjadi ketegangan pada pemilik saham Toyota karena dianggap kebijakan pabrikan Jepang tersebut dinilai lambat mengantisipasi perkembangan mobil listrik termasuk para direksi Toyota yang dinilai lebih memprioritaskan mobil berbahan bakar BBM.
Salah satu yang terkena kritik tentu saja CEO Toyota, Akio Toyoda, apalagi setelah Jepang akan menghapus kendaraan konvensional pada tahun 2035, para pemegang saham menilai pabrikan tersebut belum melakukan langkah konkrit apapun untuk mengantisipasi kebijakan pemerintahan Jepang tersebut.
Sebelumnya Toyota memang telah menjanjikan pada akhir April untuk melakukan langkah cepat untuk menjalankan strategi perusahaan yang sejalan dengan Perjanjian Paris tentang lingkungan hidup. Namun rupanya hal ini masih menyisakan keraguan pada para pemegang saham Toyota yang menganggap rencana tersebut hanya ‘ucapan’ saja.
Beberapa pemegang saham mayoritas seperti Akademiker Pension dan Storebrand Asset mulai mengungkapkan kekhawatiran jika CEO Toyota tidak sadar sepenuhnya dengan trend pasar mobil listrik dunia.
