Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru-baru ini diketahui sedang mengetes mobil listrik mungil dua penumpang asal Perancis Renault Twizy. Sebelumnya juga sang Gubernur sudah sempat mengetes mobil listrik buatan Korea Selatan Hyundai Ioniq.
Acara pengetesan tersebut memang sengaja diadakan oleh Prestige Motors, importir kenamaan asal Jakarta yang juga menjadi pemegang merek Renault di Indonesia. Tidak diketahui apakah Ridwan Kamil juga akan melakukan pengadaan Twizy sebagai kendaraan operasional alternatif di jajaran pemerintahannya atau tidak. Namun memang CEO Prestige Motors Rudi Salim sendiri menyatakan kalau Pak Gubernur hanya mengetes saja.
Di Eropa Renault Twizy tidak digolongkan sebagai mobil listrik biasa. Mobil ini digolongkan sebagai kendaraan motor empat roda (Quad), itulah mengapa disana Twizy bisa digunakan oleh anak-anak remaja dengan usia minimal 14 tahun yang belum memiliki SIM mobil biasa.
Untuk sektor tenaga, Twizy dilengkapi dengan mesin listrik yang mampu mengeluarkan tenaga hingga 17 dk dan torsi 57 Nm untuk tipe Twizy 80. Dengan mesin ini, kecepatan maksimal yang bisa diraih hanya 80 km/jam saja. Untuk mendukung kerja mesinnya, mobil ini dilengkapi dengan baterai dengan kapasitas 6,1 kWh yang mana mampu membawa mobil melaju sejauh 100 km.
Di negara asalnya, Twizy ditawarkan dengan harga lumayan ‘terjangkau’, yakni 10 ribu euros atau sekitar Rp 174 juta. Sayang masuk ke Indonesia mobil ini harganya melonjak menjadi 400 juta, yang menjadikan mobil listrik perkotaan ini seakan-akan menjadi mobil mewah.
