Group VW dikabarkan akan menggunakan fasilitas pabriknya di kota Salzgitter, Jerman untuk melakukan aktifitas daur ulang baterai mobil listrik dari mobil-mobil listrik buatan mereka.
Saat ini limbah baterai yang digunakan pada mobil listrik masih menjadi kontroversi karena belum banyaknya produsen kendaraan yang memiliki rencana khusus pada baterai yang sudah kadaluarsa. Sisa-sisa baterai dari mobil listrik dianggap akan mencemari lingkungan dan tidak sejalan dengan konsep mobil listrik yang ramah lingkungan.
VW adalah salah satu pabrikan yang konsern dengan hal tersebut. Maka dengan pembukaan pabrik daur ulang di Salzgitter tersebut akan mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan sekaligus mengurai unsur-unsur logam yang ada pada setiap sel baterai untuk didaur ulang lagi nantinya.
Tahapan daur ulang yang digunakan VW secara garis besar yaitu pada tahap awal adalah mengecek kemampuan kapasitas baterainya terlebih dahulu. Walaupun misalnya sebuah baterai status sehatnya (state of health) sudah menurun namun bisa saja dapat masih digunakan untuk kepentingan lain misalnya mengatur jaringan listrik umum. Namun apabila baterai tersebut memang sudah sangat tidak bisa diselamatkan maka baterai tersebut akan didaur ulang.
Dalam proses daur ulang ini yang pertama dilakukan adalah membongkar baterai dan kemudian dihancurkan dengan mesin penghancur logam agar baterai menjadi hancur dalam bentuk bubuk dan kering. Barulah selanjutnya bubuk tersebut dipilih berdasarkan jenisnya misalnya, lithium, nikel ataupun mangan.
VW menargetkan akan melakukan daur ulang hingga 3600 baterai pertahun, dengan tingkat daur ulang hingga 70 persen.
