Banyak startup yang membuat mobil listrik yang diharapkan mampu bersaing di pasar mobil listrik yang masih sangat berkembang. Salah satu yang juga sempat tertarik membuat mobil listrik adalah perusahaan penyedot debu asal Inggris – Dyson.
Pada tahun 2017 perusahaan yang dipimpin oleh James Dyson ini memperkenalkan projek pembangunan mobil listrik mereka ke publik. Pada saat itu Dyson dianggap sebagai ‘tesla-nya’ Eropa. Perusahaan ini walaupun hanya membuat penyedot debu, namun budaya inovasi didalam aktifitas perusahaan sangat dijunjung tinggi. Produk-produk buatan Dyson dikenal memiliki teknologi yang canggih.
Projek mobil listrik yang digagas Dyson pada waktu itu telah menelan dana hingga 2,2 miliar euros dan melibatkan 600 ahli teknologi dan termasuk merencanakan pabrik perakitan yang akan dibangun di Singapura. Mobil pertama yang dibuat Dyson adalah mobil listrik SUV berkode N526 yang akan bersaing dengan mobil listrik Tesla. Mobil ini memiliki dua mesin listrik yang memiliki tenaga total 536 daya kuda. Berkat mesin tersebut mobil ini mampu melaju hingga 200 km/jam.
Untuk membuat mobil ini saja James Dyson harus merogoh kocek pribadinya sebanyak 529 juta euros. Mobil ini merupakan mobil listrik pertama dan terakhir yang dibuat oleh Dyson. ” Walaupun begitu saya pernah tes mobil tersebut diam-diam di jalan tertutup yang dimiliki perusahaan kami, dan mobil tersebut berfungsi dengan baik’ ujar James Dyson ke surat kabar Sunday Times minggu lalu.
Sayangnya pada Oktober 2019 lalu, James Dyson mengumumkan harus menghentikan projek mobil listriknya dikarenakan kekurangan dana. Selain itu menurut ia projek mobil listrik yang digagasnya masih membutuhkan dana yang sangat banyak agar bisa diproduksi secara masal. Banyak pihak yang kaget saat itu karena Dyson dinilai sebagai perusahaan teknologi yang besar yang mungkin memiliki dana investasi yang luar biasa. Namun ternyata membuat mobil listrik yang dijual secara masal membutuhkan dana yang tidak sedikit.
“Tentu saja saya sangat sedih harus menghentikan projek mobil ini, kami sudah berusaha maksimal namun gagal. Hidup kadang tidak mudah” tambahnya dalam wawancara dengan Sunday Times